Lampu Mati di Royal Plaza – Surabaya


Siang ini rencananya sih cari makan. Biar terasa berbeda, aku mencoba untuk cari makan di Royal plaza tepatnya sih inginnya di D’Cost (maaf bukan promosi), sekalian jalan-jalan setelah jenuh satu minggu dengan rutinitas perkuliahan.

Kali ini jalan-jalannya sedikit berbeda karena bareng camer(hahaha,,,amin….), dan anaknya 2 orang(ga usah d sebut merk ya).

Nyampek d Royal plaza tepat jam setengah 10, ternyata restaurannya belum buka karena baru buka jam 11 pas ga pake nawar. Ya udah kita langsung jalan-jalan. Muter sana-sini, jempalitan ke atas ke bawah, guling-guling d lantai, dan akhirnya berhenti d sebuah tempat yang namanya q ga tau apa, tapi mirip panti pijat. Ada yang jaga, dan yang jaga adalah cewek-cewek semua.

Astaghfirullah…

Alhamdulillah…

Ternyata bukan panti pijat sembarangan. Pijat refleksi dengan menggunakan kursi pijat, harganya murah hanya Rp 10.000,- untuk pijatan 15 menit. Jadi bagi anda-anda yang ingin pergi ke panti pijat tanpa takut di grebek Dispol PP, ya ke sini aja, Royal Plaza lantai LG1(maaf lagi-lagi bukan promosi).

Setelah menikmati pijatan sampai tertidur-tidur dan tanpa sadar telah meneteskan beberapa air liur (maaf sensor). Kami berlima langsung menuju tujuan utama kami, yakni D’Cost…makan, makan…

Klontang…klontang…

kriuk…kriuk…

nyam…nyam…

glek…glek…

Setelah kenyang kita langsung kabur dari tempat restaurant. Tapi gara-gara mata masih lapar kita keliling dulu, nyari-nyari barang yang bisa dilihat tanpa dibeli (maklum ga ada duit).

Karena sesuatu hal rombongan besar kami terpisah menjadi 2. Yang satu ingin menikmati pijatan sekali lagi dari mbok kursi, dan yang satunya ingin tau keadaan Royal plaza setelah lama ga dijenguk. Dan aku ikut yang rombongan kedua, sekalian buat menghitung jumlah ubin Royal Plaza.

Setelah puas menghitung jumlah ubin Royal plaza rombongan besar kami tergabung kembali di panti pijat yang kami cintai hidup dan mati. Dan tiba-tiba…

mak Pet….

Ada yang menghisap listrik dunia, yang mengakibatkan listrik Royal Plaza mati. Semua orang histeris, teriak minta tolong, berlarian kesana-kemari……………..

(maaf ceritanya dipotong di sini agar tidak terjadi kekeliruan penyampaian berita yang nantinya bisa mencemarkan nama baik yang merasa disebutkan dalam tulisan ini)

……………

Lampu mati tersebut sempat membuat banyak orang berteriak kaget. Namun karena kejadiannya di siang hari, tidak sampai menimbulkan kepanikan. Eskalator dan semua yang membutuhkan daya listrik berhenti selama beberapa detik. Saya tidak tahu kepanikan yang timbul di dalam lift karena posisi saya jauh dari lift.

Tak lama berselang listrik kembali mengalir dan membuat semuanya kembali normal. Lampu-lampu kembali menyala, eskalator kembali berjalan, kursi pijat kembali melayani pelanggan.

Sekian laporan dari saya dari warnet beberapa jam setelah kejadian…

Tinggalkan komentar